Kajian Bentuk, Nilai dan Makna Simbolik Sampari Pusaka Peninggalan Raja-raja Bima di Museum Asi Mbojo Nusa Tenggara Barat

Try Supryanto, Yuyun Yuningsih, Muhadi Muhadi, Ainun Fitriani

Abstract


Penelitian kajian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui bentuk dan ukuran sampari pusaka peninggalan raja-raja Bima di Museum Asi Mbojo Nusa Tenggara Barat. (2) mengetahui nilai-nilai yang terkandung didalam sampari pusaka peninggalan raja-raja Bima di Museum Asi Mbojo Nusa Tenggara Barat. (3) mengetahui dan mendeskripsikan makna simbolik sampari pusaka peninggalan raja-raja Bima di Museum Asi Mbojo Nusa Tenggara Barat. Jenis penelitian ini adalah penelitian survei yang datanya bersifat kualitatif dengan taraf deskriptif karena data yang terkumpul berbentuk kata-kata dan gambar. Subjek penelitian kepala Museum dan Budayawan Bima. pengumpulan data penelitian dilakukan melalui wawancara, observasi langsung yang kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif untuk selanjutnya dibuat kesimpulan. Hasil dari analisis tersebut menunjukan bahwa kajian bentuk, sampari Bima secara umum mempunyai gagang yang berbentuk manusia yaitu ukiran sang Bima, dan hiasan motif bunga samobo dan bunga satako, terdapat empat nilai yang terkandung dalam sampari yaitu nilai sosial, nilai agama, nilai edukasi dan nilai estetikanya. Makna simbolik pada sampari pusaka peninggalan raja-raja bima di Museum Asi Mbojo Nusa Tenggara Barat adalah sebagai lambang kewibawaan seorang raja, simbol kekuasaan, identitas serta tingkat dalam strata sosial kerajaan Bima.


Keywords


Sampari; Simbol Keris; kerajaan Bima

Full Text:

PDF

References


Amin, A. (1971). Sedjarah Bima: sedjarah pemerintahan dan serba-serbi kebudajaan Bima. Kantor Kebudayaan Kabupaten Bima.

Argawa, Nyoman, I., Idris, & Napsiah, L. (1994). Bentuk dan gaya keris nusa tenggara barat. Mataram: Direktorat Jenderal Kebudayaan NTB.

Aqil, M. (2018). Kesultanan Bima Pada Masa Pemerintahan Sultan Abdul Hamid 1767-1811 (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Makassar).

Danim, S. (2002). Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Bambang, H. (2004). Ensiklopedi Keris. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Chambert-Loir, H., & Salahuddin, S. M. R. (2012). Bo'sangaji kai: catatan kerajaan Bima. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Hilman, A., Burhanuddin, B., & Saharudin, S. (2020). Wujud Kebudayaan Dalam Tradisi Suna Ro Ndoso: Kajian Etnolinguistik. Basastra, 9(3), 255-270.

Ismail, M. H. (1996). Sejarah Mbojo Bima. Mataram. Agung Perdana.

Malik, A. (2020). Membumikan ideologi Pancasila melalui pendidikan Pancasila sebagai upaya membangkitkan nasionalisme. EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial, 6(1), 101-108.

Malingi, A. (2020). Makna Hidup Pada Motif Bunga Satako. Romantika Bima. Diperoleh dari: https://alanmalingi.wordpress.com/2020/01/28/makna-hidup-pada-motif-bunga-satako/

Malingi, A. (2021). ASI MBOJO: Penghubung Mata Rantai Sejarah. Mataram-NTB: PENERBIT SEGI8.

Marniyanti, M., Tinus, A., & Syahri, M. (2018). Partisipasi masyarakat terhadap eksistensi museum Samparaja Bima dalam mengembangkan Pariwisata di Kota Bima NTB. Jurnal Civic Hukum, 3(2), 174-183.

Munawar. (2022). Keris (Bima: Sampari) Pusaka Ncuhi Dara. Dikbutpora Kab.Bima. Diperoleh dari: https://dikpora.bimakota.go.id/web/detail-berita/415/index.html

Pratama, M. A. Q., & Somantri, C. (2019). Struktur Sosial Masyarakat Bima Pada Masa Kepemimpinan Sultan Muhammad Salahuddin Tahun 1915-1951. Jurnal Tamaddun: Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Islam, 7(2).

Saputri, R. (2016). Kesultanan Bima Di Bawah Pemerintahan Sultan Muhammad Salahuddin Tahun 1917-1942. AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah, 4(3), 630-641.

Handoko, R. (2018). Desain Interior Galeri Seni dan Budaya Nusantara Surabaya dengan Konsep Modern Heritage guna Meningkatkan Minat Masyarakat akan Seni dan Kebudayaan Nusantara. DEPARTEMEN DESAIN INTERIOR Fakultas Arsitektur Desain dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Rahmantyo, D. (2015). Makna Simbolik Keris Koleksi Museum Negeri Sonobudoyo Yogyakarta (Doctoral dissertation, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta).

Wibawa, P. (2008). Pesona Tosan Aji. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Zuhdi, S., & Wulandari, T. (1997). Kerajaan Tradisional di Indonesia: Bima. Direktorat Jenderal Kebudayaan.

Zuriatin, Z., & Nurhasanah, N. (2018). Kebudayaan Islam yang Berkembang di Kesultanan Bima pada Abad Ke XVII M. Jurnal Pendidikan IPS, 8(2), 129-138.




DOI: https://doi.org/10.56842/jpk.v2i01.470

Refbacks

  • There are currently no refbacks.