Resistensi Sehari-Hari Guru Madrasah ITH Di Desa Ranupani

Abstract

Penelitian ini mengkaji praktik resistensi sehari-hari yang dilakukan oleh guru di Madrasah Ibtidaiyah Thoriqul Huda (Madrasah ITH), sebuah lembaga pendidikan di Desa Ranupani, Jawa Timur, yang berada di bawah tekanan homogenisasi kebijakan pendidikan nasional. Dengan menggunakan metode etnografi, penelitian ini mengungkapkan bagaimana guru merespons tantangan geografis, sosial, dan kebijakan melalui strategi subtil yang mencakup pengembangan kurikulum berbasis budaya Tengger, penghapusan stratifikasi pendidikan formal, serta adopsi pendekatan pendisiplinan berbasis kearifan lokal. Strategi ini tidak hanya menjadi bentuk resistensi terhadap aparatus negara tetapi juga sebuah upaya untuk menciptakan ruang pendidikan yang relevan secara kultural dan berkelanjutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru di Madrasah ITH berperan sebagai agen perubahan yang mampu menjembatani nilai-nilai tradisional dengan kebutuhan sistem pendidikan formal. Resistensi mereka tidak hanya mempertahankan identitas budaya lokal, tetapi juga memfasilitasi transformasi sosial di komunitas Tengger. Penelitian ini menegaskan pentingnya integrasi konteks lokal dalam kebijakan pendidikan nasional untuk menciptakan sistem yang lebih inklusif, adaptif, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat marjinal. Temuan ini memberikan kontribusi teoritis dan praktis bagi pengembangan model pendidikan berbasis lokal di wilayah tertinggal.

TRANSLATE with x EnglishArabicHebrewPolishBulgarianHindiPortugueseCatalanHmong DawRomanianChinese SimplifiedHungarianRussianChinese TraditionalIndonesianSlovakCzechItalianSlovenianDanishJapaneseSpanishDutchKlingonSwedishEnglishKoreanThaiEstonianLatvianTurkishFinnishLithuanianUkrainianFrenchMalayUrduGermanMalteseVietnameseGreekNorwegianWelshHaitian CreolePersian   TRANSLATE with COPY THE URL BELOW Back EMBED THE SNIPPET BELOW IN YOUR SITE Enable collaborative features and customize widget: Bing Webmaster PortalBack