Dampak Pelestarian Keanekaragaman Hayati Terhadap Lingkungan Hidup di Daerah Bima
Abstract
Tingkat keanekaragaman hayati Indonesia yang tinggi dipengaruhi oleh beberapa faktor daya dukung lingkungan (carrying capacity). Secara umum dalam hal ini flora dan fauna yang langka/dilindungi termasuk yang bernilai ekonomis tinggi. Kabupaten Bima terdiri atas 315,96 Km2 atau 7,22 persen lahan sawah dan 4.058,69 Km2 atau 92,78 persen lahan bukan sawah. Luas lahan sawah ini meningkat sebanyak 8,53 km2 jika dibandingkan tahun 2008 yang luasnya 307,43 Km2. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak pelestarian keanekaragaman hayati terhadap lingkungan hidup di Kabupaten Bima. Metode pada penelitian ini adalah menggunakan tiga macam cara yaitu : observasi partisipatif, wawancara tak terstruktur dan studi dokumentasi serta data-data lain yang relevan. Lokasi penelitian ini di Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat. Hasil pada penelitian ini adalah Keanekaragaman hayati di Kabupaten Bima mungkin tidak dapat memberi gambaran secara utuh dan mendalam tentang kondisi keanekaragaman hayati di seluruh wilayah Kabupaten Bima. Secara umum dalam hal ini flora dan fauna yang langka/dilindungi termasuk yang bernilai ekonomis tinggi, kondisi biodiversity beberapa kecamatan yang telah dikaji oleh berbagai pihak sangat lah penting karena saling berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Anas, P., Ruchimat, T., & Jubaedah, I. (2022). Dampak Aktivitas Manusia Terhadap Keberlanjutan Sumberdaya Perikanan Danau Lido Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat. Prosiding Seminar Nasional Ikan, 1(1), 305-317. https://doi.org/10.32491/Semnasika n-MII-2022-p.305-317
Aziz, I. R., Raharjeng, A. R. P., & Susilo, S. (2018). Peran etnobotani sebagai upaya konservasi keanekaragaman hayati oleh berbagai suku di Indonesia. In Prosiding Seminar Nasional Biologi (Vol. 4, No. 1).
Bago, A. S. (2020). Identifikasi Keragaman Famili Araceae sebagai Bahan Pangan, Obat, dan Tanaman Hias di Desa Hilionaha Kecamatan Onolalu Kabupaten Nisa Selatan. Jurnal education and development, 8(4), 695-695.
Bello. O. D. (2014). Handbook for disaster assessment. 3 rd E. Santiago, Chile: United Nations.
BPS-Statistic Indonesia. (2019). Statistik Indonesia: Statistical Yearbook of Indonesia 2018. Badan
Pusat Statistik/BPSStatistics Indonesia
Challender, D. W., & MacMillan, D. C. (2014). Poaching is more than an enforcement problem. Conservation
Letters, 7(5), 484-494. https://doi.org/10.1111/conl.12082
Gunawan, W. (2014). Bioprospeksi: Upaya Pemanfaatan Tumbuhan Obat Secara Berkelanjutan Di Kawasan Konservasi. Prosiding Seminar Balitek KSDA. Balikpapan, 3 Desember 2014
Gracelia, K. D., & Dewi, L. (2022). Penambahan Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) Pada Fermentasi Tempe
Sebagai Peningkat Antioksidan dan Pewarna Alami. AGRITEKNO: Jurnal Teknologi Pertanian, 11(1),25-31. https://doi.org/10.30598/jagritekno.2022.11.1.25
Hadi, N., Ainy, N. S., Sjahfirdi, L., & Mujadid, I. (2023). The 6R Principles of Biodiversity Conservation and Protection: Arresting the Rate of Extinction and Major Threats to Wildlife in Indonesia. Jurnal Green Growth dan Manajemen Lingkungan, 13(1), 44-61. https://doi.org/10.21009/jgg.131.04
Iskandar, J. (2017). Etnobiologi dan keragaman budaya di indonesia. Umbara, 1(1), 27-42. https://doi.org/10.24198/umbara.v1i1.9602
Kusmana, C., & dan Hikmat, A. (2015) keanekaragaman hayati flora di indonesia. Jurnal pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management), 5(2),
-187. https://doi.org/10.29244/jpsl.5.2.187
Lampert, A. (2019). Over-exploitation of natural resources is followed by inevitable declines in economic
growth and discount rate. Nature communications, 10(1), 1419. https://doi.org/10.1038/s41467-019-09246-2
Nabilah, F., Herawati, E., & Ambarwati, N. S. S. (2020). Formulasi dan Evaluasi Sediaan Kosmetik Pewarna Rambut dari Ekstrak Kulit Batang Secang (Caesalpinia sappan L). Jurnal Tata Rias, 10(1), 48-60. http://dx.doi.org/10.21009/10.1.5.2009
Prasetyo, B., Irwandi, H., & Pusparini, N. (2018). Karakteristik curah hujan berdasarkan ragam topografi di
Sumatera Utara. Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca, 19(1), 11-20. http://dx.doi.org/10.29122/jstmc.v19i1.2787
Pristiana, D. Y., Susanti, S., & Nurwantoro, N. (2017). Aktivitas Antioksidan Dan Kadar Fenol Berbagai Ekstrak Daun Kopi (Coffea sp.): Potensi Aplikasi Bahan Alami Untuk Fortifikasi Pangan. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 6(2). http://dx.doi.org/10.17728/jatp.205
Safe'i, R., Erly, H., Wulandari, C., & Kaskoyo, H. (2018). Analisis keanekaragaman jenis pohon sebagai salah satu indikator kesehatan hutan konservasi. Perennial, 14(2), 32-36. https://doi.org/10.24259/.v14i2.5195
Setyani, W., Sitorus, S.R.P., dan Panuju, D.R. 2017. Analisis Ruang Terbuka Hijau dan Kecukupannya di Kota Depok. Buletin Tanah dan Lahan, 1 (1): 121-127.
Syaifullah, M. D. (2015) Suhu permukaan laut perairan indonesia dan hubungannya dengan pemanasan global. Jurnal sagara, 11(2), 103-113. http://dx.doi.org/10.15578/segara.v11i2.7356
Steiner, A. (2008). Environment and disaster risk, emerging perspectives. Geneva: UNEP.
United Nations Environment Progam (2008). Environment and disaster risk: emerging perspectives. ISDR Working Groupon Environment and Disaster Reduction.
Umami, R., As’ari, H., & Kurnia, T. I. D. (2019). Identifikasi Jenis Tanaman Bermanfaat Sebagai
Bahan Bangunan Dan Kerajinan Suku Using Kabupaten Banyuwangi Ditinjau Dari Segi
Etnobotani. Jurnal Biosense, 2(02),46-57. https://doi.org/10.36526/biosense.v2i02.963
Van Niekerk, D. (2017). Disaster risk governance in Africa A retrospective assessment of progress against the Hyogo Framework for Action (2000-2012). Disaster Prevention and Management, 24 (3): 397-416. http://dx.doi.org/10.1108/DPM-08-2014-0168
WWF. (1989). The Importance of Biological Diversity. Switzerland: WWF, Gland.
DOI: https://doi.org/10.56842/jpk.v1i4.397
Refbacks
- There are currently no refbacks.