Identifikasi Pengalaman Bystander pada Peristiwa Bullying di Sekolah

Najiba Najiba, Saryuti Saryuti, Andi Esti Emalia Astuti

Abstract


Artikel ini bertujuan untuk menggambarkan pengalaman siswa sebagai bystander dalam peristiwa bullying di SMP. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan fenomenologi, dengan pengumpulan data melalui wawancara semi-terstruktur terhadap tiga siswa yang pernah menjadi bystander. Tahapan penelitian meliputi deskripsi pengalaman, analisis horizontalization, dan pemaknaan pernyataan dari responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para bystander merasakan ketakutan dan keprihatinan saat menyaksikan bullying, dengan respon yang bervariasi antara aktif dan pasif. Bystander aktif cenderung melaporkan kejadian kepada guru, sementara bystander pasif merasa terintimidasi untuk bertindak. Pembahasan mengungkap pentingnya peran bystander dalam mempengaruhi perilaku bullying, serta perlunya dukungan dari guru dan lingkungan sekolah untuk menciptakan iklim yang lebih aman. Kesimpulannya, pengalaman bystander sangat kompleks dan dipengaruhi oleh hubungan sosial dengan korban dan pelaku. Komitmen dari bystander untuk melaporkan bullying merupakan langkah penting dalam mengurangi kasus bullying di sekolah. Upaya kolaboratif antara siswa, guru, dan orang tua sangat diperlukan untuk memberantas bullying secara efektif.

Keywords


Bystander; Bullying; Pengalaman Siswa; Pendekatan Fenomenologi; Iklim Sekolah.

Full Text:

PDF

References


Berger, K. S. (2007). Update on bullying at school: Science forgotten?. Developmental review, 27(1), 90-126. https://doi.org/10.1016/j.dr.2006.08.002

Cohane, S. K., & Schneider, B. H. (2024). Understanding the situation of bystanders to inform anti-bullying interventions. Frontiers in Psychology, 15, 1116860. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2024.1116860

Coloroso, B. (2005). A bully's bystanders are never innocent. The Education Digest, 70(8), 49. Diakses pada 10 Des 2024 dari link: https://eric.ed.gov/?id=EJ741318

Creswell, J.W. (2019). Research Design:Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif dan Campuran Edition 4th.Yokyakarta: Pustaka Pelajar.

Crutcher Williams, J., & Violanti, M. T. (2024). Don’t Mess With Mama Bear: How Workplace Bullying Bystanders Find Meaning in Their Role. International Journal of Business Communication, 0(0). https://doi.org/10.1177/23294884241226561

Darmayanti, K. K. H., Kurniawati, F., & Situmorang, D. D. B. (2019). Bullying di sekolah: Pengertian, dampak, pembagian dan cara menanggulanginya. Pedagogia, 17(1), 55-66. https://doi.org/10.17509/pdgia.v17i1.13980

Entenman, J., Murnen, T. J., & Hendricks, C. (2005). Victims, Bullies, and Bystanders in K-3 Literature. The Reading Teacher, 59(4), 352–364. https://doi.org/10.1598/rt.59.4.5

Giorgi, A. (2009). The descriptive phenomenological method in psychology: A modified Husserlian approach. Duquesne University Press.

Halimah, A., Khumas, A., & Zainuddin, K. (2015). Persepsi pada By stander terhadap Intensitas Bullying pada Siswa SMP. Jurnal Psikologi, 42(2), 129-140. https://doi.org/10.22146/jpsi.7168

Han, Y. (2024). Exploring the Dynamics of Bystander Behaviour in School Bullying: Empathy, Emergency Evaluation, and Victim-Bystander Relationships. Proceedings of the 5th International Conference on Education Innovation and Philosophical Inquiries, http://dx.doi.org/10.54254/2753-7048/58/20241768

Huneck, A. (2007). Bullying: A cross-cultural comparison of one* American and one Indonesian elementary school. Union Institute and University.

Lauren, D. I. (2020). Persepsi Siswa Bystander tentang Perilaku Bullying (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Padang). Diaksep pada 20 Nov 2024 dari link: http://repository.unp.ac.id/27140/

Lesmono, P., Esti, B., & Prasetya, A. (2020). Hubungan Antara Empati dengan Perilaku Prososial pada Bystander untuk Menolong Korban Bullying. Jurnal Psikologi Konseling, 17(2). https://doi.org/10.24114/konseling.v17i2.22091

Olweus, D. (2013). School bullying: Development and some important challenges. Annual review of clinical psychology, 9(1), 751-780. https://doi.org/10.1146/annurev-clinpsy-050212-185516

Nickerson, A. B., Manges, M. E., Casella, J., Huang, Y., Livingston, J. A., Jenkins, L. N., ... & Feeley, T. H. (2024). Bystander Intervention in Bullying and Sexual Harassment Training: Mixed-Method Evaluation of NAB IT!. Journal of Prevention and Health Promotion, 5(1), 6-34. https://doi.org/10.1177/26320770231200230

Pecjak, S., Pirc, T., Markovic, R., Špes, T., & Košir, K. (2024). Psychosocial and Moral Factors of Bystanders in Peer Bullying. International Electronic Journal of Elementary Education, 16(5), 617-629. http://dx.doi.org/10.26822/iejee.2024.357

Rigby, K. (2003). Consequences of bullying in schools. The Canadian journal of psychiatry, 48(9), 583-590. https://doi.org/10.1177/070674370304800904

Schott, R. M. (2014). The life and death of bullying. School bullying: New theories in context, 185-206.

Waasdorp, T. E., Fu, R., Clary, L. K., & Bradshaw, C. P. (2022). School climate and bullying bystander responses in middle and high school. Journal of applied developmental psychology, 80, 101412. https://doi.org/10.1016/j.appdev.2022.101412

Wardani, L. K., & Fajriansyah, F. (2017). Perilaku Bullying mahasiswa kesehatan. Journal Of Nursing Practice, 1(1), 17-23. https://doi.org/10.30994/jnp.v1i1.18

Xie, Z., Liu, C., & Teng, Z. (2023). The effect of everyday moral sensitivity on bullying bystander behavior: Parallel mediating roles of empathy and moral disengagement. Journal of interpersonal violence, 38(11-12), 7678-7701. https://doi.org/10.1177/08862605221147071

Zahra, A. A. (2017). Upaya mengurangi perundungan melalui penguatan bystanders Di SMP B Yogyakarta. URECOL, 17-22.




DOI: https://doi.org/10.56842/jpk.v2i01.411

Refbacks

  • There are currently no refbacks.