PELEVELAN PENALARAN SISWA KELAS 11 SMA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI BARISAN DAN DERET

Firnanda Pradana Putra, Edy Bambang Irawan, Muhammad Salahuddin

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk melevelkan penalaran siswa dalam memecahkan masalah matematika berdasarkan taksonomi SOLO yang terdiri dari level prastruktural, unistruktural, multistruktural, relasional, dan extended abstract sesuai kondisi sebenarnya. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini, yakni siswa I dalam memecahkan masalah barisan dan deret untuk butir soal nomor 1, 2, dan 3 berturut-turut dapat dikategorikan pada level unistruktural, unistruktural, dan prastruktural. Siswa II dalam memecahkan masalah barisan dan deret untuk butir soal nomor 1, 2, dan 3 berturut-turut dapat dikategorikan pada level prastruktural, unistruktural, dan unistruktural, serta siswa III dalam memecahkan masalah barisan dan deret untuk butir soal nomor 1, 2, dan 3 berturut-turut dapat dikategorikan pada level unistruktural, prastruktural, dan prastruktural.


Keywords


Pelevelan Penalaran, Pemecahan Masalah Matematika, Barisan dan Deret

Full Text:

PDF

References


Akdogan, E. E., & Argun, Z. (2016). Instructional Design-Based Research on Problem Solving Strategies. Acta Didactica Napocensia, 9, 1–10

Andriani, P. (2015). Penalaran Aljabar dalam Pembelajaran Matematika. Beta Jurnal Pendidikan Matematika, 8, 1–15.

Asrori, M. (2009). Psikologi Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima.

Biggs, J. B., & Collis, K. F. (1982). Evaluating The Quality Of Learning: the SOLO Taxonomy (Structure of the Observed Learning Outcome). London: Academic Press.

Craig, T. S. (2016). The Role of Expository Writing in Mathematical Problem Soving. African Journal of Research in Mathematics, Science, and Technology Education, 20, 57–66.

Dundar, S. (2016). Does Writing Have Any Effect on Mathematics Success? Journal of Education and Training Studies, 4, 1–10.

Hamalik, O. (2005). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamdani. (2012). Taksonomi Bloom dan SOLO untuk Menentukan Kualitas Respon Siswa terhadap Masalah Matematika. Tersedia di (http://penerbitcahaya.wordpress.com).

Manullang, S., Kristianto S, A., Hutapea, T. A., Sinaga, L. P., Sinaga, B., Marianus S., M., & Sinambela, P. N. J. . (2017). Matematika SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Margayanti, D. (2015). Superitem Berbasis Taksonomi Structure of the Observed Learning Outcome (SOLO) Instrumen Evaluasi Alternatif untuk Mengukur Level Kemampuan Penalaran Metematis Siswa. Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNY 2015.

NCTM. (2000). Principles and Standars for School Mathematics. Association Drive, Reston, VA.

Ontario Ministry of Education. (2013). Paying Attention to Algebraic Reasoning. Ontario: ON: Queen’s Printer for Ontario.

Salahuddin, Muhammad., Ramdani, Nurlailatun. (2021). Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Berdasarkan Tahapan Polya. Tarbiyah wa Ta'lim: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran, 8(1), 37-48.

Salahuddin, Muhammad., Syahrir. (2020). Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Memahami Masalah Matematika Materi Fungsi. Jurnal Ilmiah Mandala Education, 6(1), 162-167.

Tadanugi, F. A. (2015). Efektivitas Lesson Study dalam Pembelajaran Matematika. JURNAL KIP, IV, 1–7.

Wongyai, P., & Kamol, N. (2004). A Framework in Characterizing Lower Secondary School Students Algebraic Thinking. Retrieved December 23, 2004, from http://www.icme organizers.dk/tsg09/PiyavadeeWongyai.pdf.




DOI: https://doi.org/10.56842/dikmat.v2i02.85

Refbacks

  • There are currently no refbacks.