Pendampingan Pembuatan Pakan Menggunakan Tepung Daun Kelor (Moringa Oleifera) dalam Ransum Untuk Meningkatkan Kualitas Telur (Skor Yolk) Pada Ayam Petelur

Nita Rahmaniya, Yuyun Yuningsih

Abstract


Ayam yang dipelihara oleh orang Indonesia masih kalah dalam produksi telur dibandingkan ayam petelur yang diimpor dari luar negeri. Ayam domestik, sering dikenal sebagai ayam kampung, dapat bertelur sekitar 46 butir per tahun, sementara ayam petelur dapat bertelur hingga 180 butir per tahun. Dengan permintaan pasar domestik untuk telur dan pengembangan teknologi persilangan, ayam petelur dalam negeri sekarang dapat bersaing dengan ayam petelur asing, yang memiliki kapasitas produksi telur yang jauh lebih tinggi daripada ayam kampung. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan manajemen pemeliharaan ayam petelur melalui pendampingan penggunaan tepung daun kelor (moringa oleifera) dalam ransum. Teknik pengumpulan data dalam pengabdian ini menggunakan tiga macam metode yaitu: Tutorial atau pencampaian materi, Tindakan (pendampingan langsung) & evaluasi (mealui observasi partisipatif dan wawancara tidak terstruktur). Penambdian ini dilakukan di Desa Nata, Kecamatan Palibelo, NTB. Hasil dari pengabdian ini menunjukkan hasil yang maksimal, tepung daun kelor sangat baik untuk pencampuran pada bahan tambahan pakan ayam petelur,  tepung daun kelor, dapat dikategorikan sebagai bahan pakan sumber protein karena mengandung protein protein kasar 30,3 %, lemak kasar 6,13 %, serat kasar 12,48 %, abu 12,16 %, kalsium 2,66 %, dan fosfor 0,95 %. Di bawah 16%, Kandungan serat kasar bahan pakan penelitian berkisar 12,48 %. Dengan demikan penggunaan tepung daun kelor untuk pakan ayam pertelur sangat direkomendasikan jika ingin meningkatkan kualitas dan kuantitas telur.

Keywords


Pakan Ayam; Daun Kelor; Ransum; Kualitas Telur; Ayam Petelur.

Full Text:

PDF

References


Abbas, T. E. (2013). The use of Moringa oleifera in poultry diets. Turkish Journal of Veterinary & Animal Sciences, 37(5), 492–496. https:// doi.org/10.3906/vet-1211-40

Afrilin, E. (2014). Pertumbuhan Ayam Broiler Akibat Pemberian Ransum Yang Mengandung Lumpur Digestat Terfermentasi.

Analysa, L. (2007). Efek penggunaan tepung daun kelor (Moringa oleifera) dalam pakan terhadap berat organ dalam, glukosa darah dan kolesterol darah ayam pedaging. Skripsi. Universitas Brawijaya: Malang.

Anggorodi, R. (1985). Ilmu Makanan Ternak Unggas. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

Amrullah, I. K. (2003). Nutrisi Ayam Petelur. Bogor: Lembaga Satu Gunung Budi.

Astuti, T. (2016). Status Hematologis Ayam Ras Pedaging Yang Diberi Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera) Dalam Pakan. Skripsi. Akultas Peternakan. Universitas Hasanudin. Makasar.

Banjo, O. S. (2012). Growth and performance as affected by inclusion of Moringa oleifera leaf meal in broiler chicks diet. Growth, 2(9), 35-38.

Cwayita, W. (2014). Effects of feeding Moringa oleifera leaf meal as an additive on growth performance of chicken, physico-chemical shelf-life indicators, fatty acids profiles and lipid oxidation of broiler meat. Masters Thesis Faculty of Science and Agriculture University of Fort Hare, Alice, South Africa.

Eisenbrand, G. (2005). The DFG?Senate Commission on Food Safety (SKLM). Molecular Nutrition & Food Research, 49(3), 285-288.

Krisnadi, A. D. (2015). Kelor Super Nutrisi. Blora Pusat Infromasi dan PengembanganTanaman Kelor Indonesia. Pusat Informasi dan Pengembangan Tanaman Kelor Indonesia, Lembaga Swadaya Masyarakat Media Peduli Lingkungan.

Koswara, S. (2009). HACCP dan penerapannya pada produk bakeri. Jakarta: PT. Pakan Utama

Mampioper, A., Rumetor, S. D., & Pattiselanno, F. (2008). Kualitas telur ayam petelur yang mendapat ransum perlakuan substitusi jagung dengan tepung singkong. TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production, 9(2), 42-51.

Misra, A., Srivastava, S., and Srivastava, M. (2014). Evaluation of anti diarrheal potential of Moringa oleifera (Lam.) leaves. Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry. 2(5), 43-46.

Moyo, B., Oyedemi, S., Masika, P. J., & Muchenje, V. (2012). Polyphenolic content and antioxidant properties of Moringa oleifera leaf extracts and enzymatic activity of liver from goats supplemented with Moringa oleifera leaves/sunflower seed cake. Meat science, 91(4), 441-447.

Oluduro, A. O. (2012). Evaluation of antimicrobial properties and nutritional potentials of Moringa oleifera Lam. leaf in South-Western Nigeria. Malaysian Journal of Microbiology, 8(2), 59-67.

Portugaliza, H. P., & Fernandez, T. J. (2012). Growth performance of Cobb broilers given varying concentrations of Malunggay (Moringa oleifera Lam.) aqueous leaf extract. Online Journal of Animal and Feed Research (OJAFR), 2(6), 465-469.

Rasyaf, I. M. (2011). Beternak ayam kampung. Penebar Swadaya Grup.

Ramachandran, C., Peter, K. V., & Gopalakrishnan, P. K. (1980). Drumstick (Moringa oleifera): a multipurpose Indian vegetable. Economic botany, 276-283.

Romanoff, L. P., Grace, M. P., Sugarman, E. M., & Pincus, G. (1963). Metabolism of progesterone-4-C14 in immature chimpanzees. General and Comparative Endocrinology, 3(6), 649-654.

Sarjono, H. T. (2008). Efek penggunaan tepung daun kelor (Moringa oleifera, lam) dalam pakan terhadap persentasekarkas, persentase deposisi daging dada, persentase lemak abdominal dan kolesterol daging ayam pedaging. Skripsi. Universitas Brawijaya: Malang.

Sarwono, (2001). Ayam Arab Petelur Unggul. Jakarta: Penebar Swadaya.

Satria, E. W., Sjofjan, O., & Djunaidi, I. H. (2016). Respon pemberian tepung daun kelor (Moringa oleifera) pada pakan ayam petelur terhadap penampilan produksi dan kualitas telur. Buletin Peternakan, 40(3), 197.

Simbolan J .M., M. Simbolan, N. Katharina. (2007). Cegah Malnutri dengan Kelor. Yogyakarta: Kanisius.

Sujana, E., Wahyuni, S., & Burhanuddin, H. (2006). Efek Pemberian Ransum yang Mengandung Tepung Daun Singkong, Daun Ubi Jalar dan Eceng Gondok sebagai Sumber Pigmen Karotenoid Terhadap Kualitas Kuning Telur Itik Tegal (The Effect of Feed Enriched with Pigmen Carotenoid Source: Cassava, Sweet Potato and W. Jurnal Ilmu Ternak Universitas Padjadjaran, 6(1).

Soekarman, R. S. (1992). Status pengetahuan etnobotani di Indonesia. In Di dalam: Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Etnobotani. Cisarua (pp. 19-20).

Yolanda, Y., Effendi, H., & Sartono, B. (2019). Konsentrasi C-organik dan substrat sedimen di perairan Pelabuhan Belawan Medan. Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (Journal of Environmental Sustainability Management), 300-308.




DOI: https://doi.org/10.56842/diyamas.v1i2.665

Refbacks

  • There are currently no refbacks.